Dokumen Rahasia Pentagon: China Setuju Kirim Senjata ke Rusia, Pengiriman Dirahasiakan

china setuju kirim senjata ke rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Kremlin di Moskow pada 20 Maret 2023. Satu hal lagi terungkap dalam dokumen rahasia AS yang bocor, China disebut setuju kirim senjata untuk Rusia tapi pengiriman harus dilakukan diam-diam. (Sumber gambar: politico)

VOTNews.com – China menyetujui pemberian bantuan senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina tetapi menginginkan pengiriman apa pun dirahasiakan, menurut dokumen rahasia Pentagon AS yang bocor. Dilansir The Guardian, ringkasan intelijen rahasia tertanggal 23 Februari itu menyatakan bahwa China telah menyetujui penyediaan senjata tambahan ke Moskow.

Pengiriman itu akan disamarkan sebagai barang kiriman sipil, menurut sebuah laporan di Washington Post. Laporan intelijen itu dikumpulkan oleh agen-agen AS yang menguping diskusi dinas rahasia Rusia, lapor surat kabar itu.

Rusia mengatakan komisi militer pusat China ingin pengiriman tetap dirahasiakan, tambahnya. File-file itu adalah bagian dari kumpulan besar dokumen rahasia yang bocor yang muncul di platform online Discord bulan lalu.

Pada hari Jumat (14/4/2023), Jack Teixeira, pria berusia 21 tahun yang dituduh membocorkan dokumen tersebut, akan hadir di pengadilan di Boston.

Bacaan Lainnya

Pejabat AS mengatakan bahwa dokumen itu asli dan berisi informasi yang sangat sensitif, meskipun beberapa tampaknya telah direkayasa. Kebocoran tentang kesediaan China untuk mengirim senjata ke Rusia tampaknya asli.

Sementara itu, Beijing dengan keras membantah tuduhan itu. Tidak ada bukti bahwa senjata semacam itu benar-benar dikirim.

Pada hari Jumat, menteri luar negeri China, Qin Gang, mengatakan negaranya tidak akan memberikan senjata kepada kedua pihak yang berkonflik. China juga akan membatasi ekspor teknologi penggunaan ganda.

Membahas dokumen yang bocor, Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Kamis: “Tidak ada hal kontemporer yang saya sadari yang memiliki konsekuensi besar.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *